Kamis, 04 November 2010

MEKANISME PENDIRIAN KOPERASI

Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap.Pertama-tama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20 anggota.Kedua, Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi ( ketua, sekertaris, dan bendahara ).Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi itu.Lalu meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.

SUMBER MODAL KOPERASI

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal.Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.

Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:

* Simpanan Pokok
:Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.

* Simpanan Wajib
:Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya.Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

* Simpanan khusus/lain-lain misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang dapat diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.

* Dana Cadangan
:Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

* Hibah
:Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut:
* Anggota dan calon anggota

* Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi

* Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku

* Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

* Sumber lain yang sah

JENIS-JENIS KOPERASI

Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya.

  • Koperasi Simpan Pinjam
  • Koperasi Konsumen
  • Koperasi Produsen
  • Koperasi Pemasaran
  • Koperasi Jasa

Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.

Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.

Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.

Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.

Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

Prinsip Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:

  • Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
  • Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
  • Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).
  • Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
  • Kemandirian.
  • Pendidikan perkoprasian.
  • kerjasama antar koperasi.

Fungsi dan peran Koperasi

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:

  • Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
  • Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  • Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.
  • Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
  • Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.

Koperasi

Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum.


Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.Kinerja koprasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak.Organisasi koperasi yang khas dari suatu organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus.[1] Secara umum, Variabel kinerja koperasi yang di ukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia terdiri dari kelembagaan (jumlah koperasi per provinsi, jumlah koperasi per jenis/kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif).Keanggotaan, volume usaha, permodalan, asset, dan sisa hasil usaha.[rujukan?]share) koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional.Demikian pula dampak dari koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat belum tercermin dari variabel-variabel yang di sajikan.Dengan demikian variabel kinerja koperasi cenderung hanya dijadikan sebagai salah satu alat untuk melihat perkembangan koperasi sebagai badan usaha.

Selasa, 28 September 2010

Koperasi berlandaskan hukum

Koperasi berbentuk Badan Hukum sesuai dengan Undang-Undang No.12 tahun 1967 ialah: “Organisasi Ekonomi Rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan.

Kinerja koprasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak.
Organisasi koperasi yang khas dari suatu organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus.

Secara umum, Variabel kinerja koperasi yang di ukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia terdiri dari kelembagaan (jumlah koperasi per provinsi, jumlah koperasi per jenis/kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif). Variabel-variabel tersebut pada dasarnya belumlah dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan pangsa (share) koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula dampak dari koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat belum tercermin dari variabel-variabel yang di sajikan. Dengan demikian variabel kinerja koperasi cenderung hanya dijadikan sebagai salah satu alat untuk melihat perkembangan koperasi sebagai badan usaha.
Keanggotaan, volume usaha, permodalan, asset, dan sisa hasil usaha.

Sejarah berdirinya koperasi di dunia

  • Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771-1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia.
  • Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris.
  • Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi.
  • Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya.
  • Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris.
  • Koperasi-koperasi di Inggris didirikan oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch.
  • Di Perancis, Louis Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan kualitas barang.
  • Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian.

Arti, Pengertian, Definisi, Fungsi dan Peranan Koperasi / Koprasi Indonesia dan Dunia - Ilmu Ekonomi Koperasi / Ekop

Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi indonesia yang melandasi aktifitas koprasi di indonesia.

- Landasan Idiil = Pancasila
- Landasan Mental = Setia kawan dan kesadaran diri sendiri
- Landasan Struktural dan gerak = UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1.


A. Fungsi Koperasi / Koprasi

1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia
2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia
4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi

B. Peran dan Tugas Koperasi / Koprasi

1. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia
2. Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia
3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada



Kamis, 03 Juni 2010

Pelapisan Sosial

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).

Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.

Bentuk-bentuk statifikasidapat di lihat dari beberapa segi, antara lain dari proses, sifat, dan dasar-dasar pelapisan sosial.

1. Statifikasi Dilihat dari Segi Proses
a. Stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya.
b. Stratifikasi yang terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama.

2. Stratifikasi Dilihat dari Segi Sifat
a. Stratifikasi Sosial Terbuka
b. Stratifikasi Sosial Tertutup

3. Strtifikasi Dilihat dari Segi Dasar-Dasar Pelapisan Sosial

Pengetian Proses Sosial, Interaksi Sosial, Bentuk-bentuk interaksi sosial

Pengertian Proses Sosial, yaitu proses dimana adanya interaksi antar manusia dan kelompok masyarakat.

Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat. Interaksi ini sifatnya dinamis.

Bentuk-bentuk Interaksi
Dalam kenyataan sehari-hari terdapat 3 macam cakupan dalam interaksi sosial yaitu :
1. Interaksi antara individual dengan individual
Individual yang satu memberikan pengaruh, rangsangan atau stimulus kepada individual lainnya.
2. Interaksi antara individual dengan kelompok
Secara kongkret bentuk interaksi sosial antara individual dengan kelompok bisa di lihat pada contoh : seorang guru sedang mengajar siswa-siswinya di dalam kelas.
3. Interaksi antara kelompok dengan kelompok
Bentuk interaksi seperti ini menunjukan bahwa kepentingan individual dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individual dalam kelompok lain.

Struktur sosial dan Perubahan sosial

Stuktur Sosial merujuk pada pola interaksi tertentu yang kurang kebil mantap dan tetap yang terdiri atas jaringan relasi-relasi sosial hirarerkis dan pembagiann kerja tertentu serta ditopang oleh kaidah-kaidah, peraturan-oeraturan, dan nilai-nilai budaya.
Dalam kepustakaan sosiologi, kata "struktur" juga dipakai untuk semua unsur sosial budaya yang menyebabkan ciri itu, dan karenanya "unsur-unsur struktural".

Struktur sosial menurut Ralph Linton, dikenal dua konsep penting; status dan peran. Status artinya, kumpulan hak dan kewajiban. Peran adalah tugas yang dijalankan berdasarkan hak dan kewajiban yang merupakan status.

Faktor-faktor yang menyebabkan pengkotakan struktur sosial secara horizontal menghasilkan penggolongan sosial(diferensiasi sosial). Faktor yang menyebabkan pengkotakan secara vertikal menghasilkan pelapisan sosial (stratifikasi sosia).

Dengan demikian suatu struktur sosial merunjuk pada hubungan-hubungan yang terjadi di antara unsur-unsur tadi, dimana bagian-bagiannya saling tergantung dan membentuk suatu pola tertentu.

Senin, 31 Mei 2010

Ciri-ciri utama sosiologi

Sebagai ilmu sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut:

  1. Sosiologi bersifat empiris karena didasarkan pada pengamatan (observasi) terhadap kenyataan-kenyataan sosial, dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
  2. Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi slalu berusaha untuk menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan.
  3. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya.
  4. Sosiologi bersifat notetis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik-buruknya fakta, tapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta tersebut secara analitis dan apa adanya.

Sifat dan Hakikat Sosiologi

sebagai lmu pengetahuan, sosiologi mempunyai sifat dan hakikat sebagai berikut:
  • Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu kerohanian.
  • Sosioloagi merupakan ilmu pengetauan yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang harus terjadi.
  • Sosilogi merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan ( applied science).
  • Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak.
  • Sosioogi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.
  • Sosilogi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang digunakannya.

Selasa, 25 Mei 2010

Sosiologi Pedesaan

Sosiologi Pedesaan

A. Sosiologi Desa

1. Pengertian Desa
Sutardjo Kartohadikusumo
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat
tinggal suatu masyarakat yang berkuasa
mengadakan pemerintahan sendiri
C.S. Kansil
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerntahan terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

2. Sosiologi Desa
a. Merupakan suatu cabang sosiologi yang
mempelajari gejala sosial di pedesaan

b. Sejarah :
- 1920 di Amerika Serikat ada mata kuliah tentang
problema kehidupan pedesaan

- 1970 Smith dan Zopt melahirkan Sosiologi Pedesaan
dan melahirkan definisi

Ilmu yang mengkaji hubungan anggota masyarakat
di dalam dan antara kelompok kelompok
di lingkungan pedesaan

Rogers
Ilmu yang mempelajari fenomena masyarakat
dalam setting pedesaan

3. Unsur unsur Desa

Daerah
Tanah yang produktif, lokasi, luas dan batas
yang merupakan lingkungan geografis

Penduduk
Jumlah penduduk, pertambahan penduduk,
pertambahan penduduk, persebaran penduduk
dan mata pencaharian penduduk

Tata Kehidupan
Pola tata pergaulan dan ikatan ikatan pergaulan
warga desa termasuk seluk beluk kehidupan
masyarakat desa

4. Ciri ciri kehidupan masyarakat Desa

a. Masyarakatnya erat sekali
hubungannya dengan alam

b. Penduduk di desa merupakan unit sosial
dan unit kerja

c. Masyarakat desa mewujudkan
paguyuban/gemainschaft

5. Fungsi dan Potensi Desa

a. Fungsi Desa
- Dalam hubungan dengan kota desa merupakan
Heterland atau daerah dukung

- Desa berfungsi sebagai lumbung bahan mentah
dan tenaga kerja

- Merupakan desa agraris, desa industri

Sutopo Yuwono
Salah satu peran pokok desa terletak di bidang ekonomi

Daerah pedesaan merupakan produksi pangan
dan produksi eksport

b. Potensi desa – Potensi Fisik dan non fisik

1). Potensi Fisik
Tanah, air, Iklim, manusia, Hutan

2). Potensi non fisik
Gotong royong, kekeluargaan, lembaga sosial,

Potensi desa tidak sama karena lingkungan geografis
dan keadaan penduduknya berbeda dan
corak kehidupannya juga berbeda

Maju mundurnya desa akan tergantung pada beberapa faktor
yaitu : potensi desa, interaksi desa dengan kota
atau antara desa dengan desa dan lokasi desa terhadap daerah disekitarnya yang lebih maju

6. Type type desa
Pra desa, Desa Swadaya (desa tradisional),
Desa Swakarya (desa transisi),
Desa Swasembada (desa maju)

blogs.unpad.ac.id/teguhaditya/wp-content/sosdeskot-tam-2.ppt

Topik kuliah tentang Pengertian Sosiologi Pertanian ini membahas tentang

pengertian sosiologi secara umum, pengertian dan keterkaitan antara sosiologi pedesaan

dan sosiologi pertanian, ruang lingkup sosiologi pertanian dan kegunaan mempelajari

sosiologi pertanian.

Topik kuliah ini secara keseluruhan dapat diselesaikan dalam waktu 2 (dua) kali

tatap muka dengan total pertemuan sebanyak 3 jam. Setelah mengikuti kuliah ini

diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan pengertian sosiologi, sosiologi pertanian dan

sosiologi pertanian; ruang lingkup sosiologi pertanian dan kegunaan sosiologi pertanian.

B. PENYAJIAN

Pengertian Sosiologi

Para sosiolog dan ahli terkait dengan sosiologi sampai saat ini masih terus

melakukan penyelidikan tentang sifat dan hakikat pengertian sosiologi. Nampaknya

belum ada suatu kesepakatan bersama yang formal tentang pengertian sosiologi,

sungguhpun demikian ada beberapa pengertian dasar tentang sosiologi yang dapat

digunakan sebagai patokan sementara.

Berdasarkan akar katanya, Sosiologi berasal dari dua kata Yunani yaitu “socius”

yang berarti “kawan atau teman” dan “logos” yang berarti “ilmu atau pengetahuan”.

Teman atau kawan dapat dimengerti secara luas sebagai “keberadaan orang-orang lain

dalam suatu hubungan”. Dengan demikian berdasarkan asal katanya maka sosiologi

berarti “ilmu tentang berkawan” atau “ilmu tentang bagaimana manusia berkawan”.

Beberapa pengertian tentang sosiologi yang telah dikemukakan beberapa ahli

terkemuka yang mungkin bermanfaat antara lain sebagai berikut:

  • Giddens (2004:2) mendefinisikan bahwa “sociology is the study of human social life,

groups and socities” (sosiologi merupakan studi/ilmu yang mempelajari tentang

kehidupan sosial manusia, kelompok dan masyarakat).

  • Pitrin Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari (1)

hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, (2) hubungan

dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non-sosial dan (3) ciri-ciri

umum semua gejala sosial (Soekanto, 2003:19)

  • Roucek dan Waren menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari

hubungan antar manusia dan kelompok-kelompok (Soekanto, 2003:19)

  • Ouburn dan Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah

terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial (Soekanto, 2003:20)

  • Doorn dan Lammers menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang

struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil (Soekanto,

2003:20)

  • Soemarjan dan Soemardi menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu masyarakat yang

mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan

sosial (Soekanto, 2003:20)

  • Green (1960) dalam Raharjo (1999) menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang

mepelajari kehidupan manusia dalam masyarakat, dalam pelbagai aspeknya.

Pengertian umum menyatakan bahwa sosiologi adalah “ilmu tentang masyarakat”.

Menurut Priyotamtomo (2001), sosiologi mepelajari perilaku masyarakat dan perilaku

sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnnya. Kelompok tersebut

mencakup: keluarga, suku, komunitas, pemerintah, organisasi soaial, kelompok ekonomi,

kelompok politik, dan lain sebagainya. Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi

kelompok, menelusuri asal-susul pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan

kelompok terhadap para anggotanya.

  • Pengertian Sosiologi Pedesaan dan Sosiologi Pertanian

Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses-

proses sosial termasuk didalamnya perubahan sosial dalam perkembangannya melahirkan

berbagai teori sosiologi dan berbagai cabang sosiologi. Obyek kajian yang berbeda

selanjutnya menjadi cabang baru seperti sosiologi industri, sosiologi politik, sosiologi

agama dan cabang sosiologi lainnya. Perkembangan ini juga termasuk sosiologi pedesaan

dan sosiologi pertanian sebagai cabang sosiologi yang khusus mengkaji masalah tentang

masyarakat pedesaan dan dinamikanya.

Priyotamtomo (2001) mendeskripsikan bahwa sosiologi pedesaan merupakan

suatu studi yang melukiskan hubungan manusia di dalam dan atar kelompok yang ada di

lingkungan pedesaan. Pengertian “pedesaan” mencakup wilayah yang disebut “rural”

dibedakan dengan “urban”. Secara lengkap pedesaan diartikan sebagai kawasan tempat

tinggal dan kerja yang secara jelas dapat dipisahkan dari kawasan yang lain yang disebut

“kota”.

Masyarakat pedesaan sering disebut sebagai “rural community” sedang

masyarakat perkotaan disebut sebagai “urban community”. Pembedaan tersebut didasari

oleh perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Soekanto dalam

Yulianti dan Purnomo (2003:12-13) menyatakan bahwa perbedaan masyarakat pedesaan

dan perkotaan dapat dilihat antara lain dari kehidupan kegamaan, individualime,

pembagian kerja, macam pekerjaan, jalan pikiran, jalan kehidupan, serta perubahan-

perubahan sosial lainnya.

Sosiologi pedesaan adalah sosiologi yang tentang struktur dan proses-proses

sosial yang terjadi di pedesaan. Bidang kajian ini menekankan pada masyarakat pedesaan

dan segala dinamikanya yang antara lain mencakup struktur sosial, proses sosial, mata

pencaharian, pola perilaku, serta berbagai transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi..

Menurut Planck (1993:3) Sosiologi Pertanian (Agricultural Sociology) sering

disamakan dengan Sosiologi Pedesaan (Rural Sociology). Tetapi ini hanya berlaku jika

penduduk desa terutama hidup dari pertanian saja. Semakin sedikit kehidupan penduduk

di desa ditandai oleh kegiatan pertanian, semakin pantas sosiologi pertanian dipisahkan

dari sosiologi pedesaan.

Dengan mempertimbangkan kasus-kasus di pedesaan Indonesia yang umumnya

sektor pertanian masih relatif dominan baik sebagai sektor primer maupun sekunder,

maka nampaknya dalam praktek agak sulit untuk membedakan secara tegas pokok

bahasan dan agenda kajian tentang sosiologi pedesaan dan pertanian. Tumpang tindih dan

saling terkait antara kedua pendekatan bidang sosiologi tersebut akan sangat mungkin

terjadi di pedesaan Indonesia.

Tidak hanya di pedesaan Indonesia, sebagian besar masyarakat pedesaan di

negara-negara berkembang masih memiliki ketergantungan pada sektor pertanian, bahkan

menurut Raharjo (1999:12) pertanian memang masih merupakan karakteristik pokok dari

umumnya desa-desa di dunia. Dilihat dari eksistensinya, desa merupakan fenomena yang

muncul dengan mulai dikenalnya cocok tanam di dunia ini. Dengan mengingat

pentingnya faktor pertanian bagi keberadaan desa, maka dapat dipahami bahwa

kebanyakan batasan sosiologi pedesaan masih selalu berkisar pada aspek pertanian.

Dalam pembahasan selanjutnya, bahan ajar ini menggunakan dua disiplin ilmu itu

(Sosiologi Pertanian dan Sosiologi Pedesaan) sebagai pendekatan. Pertimbangan

utamanya adalah mengingat kemajemukan masyarakat pedesaan Indonesia. Dilihat dari

tingkat perkembangannya, masih terdapat sejumlah masyarakat desa kita yang masih

terbelakang, sehingga masih tepat untuk dianalisis lewat kerangka Sosiologi Pedesaan. Di

lain pihak telah terdapat sejumlah desa yang telah maju sehingga lebih tepat untuk

dijelaskan lewat kerangka Sosiologi Pertanian.

Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian

Obyek sosiologi pedesaan adalah seluruh penduduk di pedesaan yang terus-

menerus atau sementara tinggal di sana, sedangkan obyek sosiologi pertanian adalah

keseluruhan penduduk yang bertani tanpa memperhatikan jenis tempat tinggalnya.

Sosiologi pedesaan lebih menggunakan pendekatan lokasi dalam hal ini “pemukiman”.

Sosiologi pertanian menurut Planck (1993:4) adalah sosiologi ekonomi seperti

halnya sosiologi industri, yang membahas fenomena sosial dalam bidang ekonomi

pertanian. Sosiologi memusatkan hampir semua perhatiannya pada petani dan

permasalahan hidup petani. Tema utama sosiologi pertanian adalah undang-undang

pertanian, organisasi sosial pertanian (struktur pertanian), usaha pertanian, bentuk

organisasi pertanian, dan masalah sosial pertanian. Sebuah aspek yang sangat penting

adalah posisi sosial petani dalam masyarakat.

Situasi kehidupan manusia yang tergantung pada pertanian ditentukan terutama

oleh hubungan mereka dengan tanah (tata tanah), oleh hubungan pekerjaan mereka satu

dengan lainnya (tata kerja), dan oleh sistim ekonomi dan masyarakat yang ada diatas

mereka (tata kekuasaan). Keseluruhan tata sosial ini disebut sebagai hukum agraria yang

dalam arti sempit dimaknai sebagai hukum pertanahan (land tenure).

Kegunaan Mempelajari Sosiologi Pertanian

Dengan mempelajari sosiologi pertanian kita bisa mengumpulkan secara

sistimatis atau secara bermakna tentang keterangan-keterangan mengenai masyarakat

pedesaan dan masyarakat yang berprofesi sebagai petani dan menelaah hubungan-

hubungannya.

Sosiologi pertanian membantu dalam mengambil lukisan seteliti-telitinya tentang

tingkah laku, sikap, perasaan, motif dan kegiatan-kegiatan petani yang umumnya hidup

dalam lingkungan pedesaan. Hasil telaah tersebut dapat digunakan untuk meperbaiki

kehidupan masyarakat pedesaan dan pertanian pada khususnya.

Planck (1993:9) menyatakan bahwa penduduk desa mencari penjelasan mengenai

proses sosial di pedesaan dan menuntut pembaharuan untuk masa depan. Petani

mengharapkan sosiologi pertanian dalam usahanya menemukan suatu kesadaran baru.

Praktek dari politik pertanian menuntut dari sosiologi pertanian antara lain tempat

kegiatan terbaik untuk langkah-langkah yang telah direncanakan dan menunjukan

dampak sosial yang akan timbul dari yang direncanakan. Sosiologi pertanian harus

memberikan data mengenai struktur pedesaan, mengenai kecenderungan perkembangan

sosial, mengenai penyakit dalam masyarakat dan keadaan darurat, mengenai harapan dan

tuntutan sosial mereka dalam perencanaan tata ruang.

Sumbangan sosiologi pertanian dalam politik kemasyarakatan memang masih

terbatas. Namun mereka dapat membantu pengambilan keputusan-keputusan yang dibuat

dengan cara:

  • Menjelaskan definisi, obyek dan indikator sosial
  • Menjelaskan hubungan sesama manusia dan perilakunya
  • Meneliti aturan, fungsi kelompok/organisasi sosial
  • Menemukan tenaga pendorong, mekanisme dan proses perubahan sosial dan

lain sebagainya.

C. PENUTUP

Penguasaan materi oleh mahasiswa peserta pembelajaran yang telah mengukti

perkuliahan dengan pokok bahasan Pengertian Sosiologi Pertanian dapat dievaluasi

melalui seberapa jauh mahasiswa mampu memberikan jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan sebagai berikut:

  • Jelaskan pengertian sosiologi berdasarkan asal katanya serta pengertian umum

sosiologi

  • Jelaskan pengertian sosiologi pedesaan dan sosiologi pertanian
  • Sebut dan jelaskan perbedaan dan persamaan antara sosiologi pedesaan dan sosiologi

pertanian

  • Jelaskan ruang linkgkup sosiologi pertanian
  • Jelaskan kegunaan mempelajari sosiologi pertanian secara empiris dan teoritis

REFERENSI

Giddens, Antony, 2004, Sociology, 4

th

Edition, Polity Press and Blackwell Publishers

Planck, Ulrich, 1993, Sosiolologi Pertanian, Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Priyotamtomo, Wiryono, 2001, Bahan Kuliah Sosiologi Pedesaan, Fakultas Pertanian

UGM (tidak diterbitkan)

Rahardjo, 1999, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian, Edisi Pertama, Gadjah

Mada University Press

Soekanto, Soerjono, 2003, Sosiologi Suatu Pengantar, Cetakan ke-36, PT. Raja Grafindo

Persada

Yuliati, Y dan Purnomo, M, 2003, Sosiologi Pedesaan, Lappera Pustaka Utama

souce : http://74.125.153.132/search?q=cache%3ABTcmdsWfhIIJ%3Alecture.brawijaya.ac.id%2Fhandono%2Ffiles%2F2009%2F07%2F1-pengertian-sospert.pdf+Sosiologi+Pedesaan&hl=id&gl=id

SOSIOLOGI PEDESAAN

http://blog.unila.ac.id/rone/mata-kuliah/sosiologi-pedesaan/

Minggu, 23 Mei 2010

politik

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.[1] Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.

Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:

  • politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
  • politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
  • politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
  • politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.

Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.

sosiologi

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.[rujukan?] Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

 

itz my creativity © 2008. Template Design By: SkinCorner