Kamis, 13 Oktober 2011

Ical: Tak Ada Perusahaan Tambang yang Untouchable

Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mendesak pemerintah untuk tak takut melakukan renegosiasi kontrak tambang. Tak ada perusahaan tambang di Indonesia yang dapat keistimewaan dan tak tersentuh termasuk Freeport.

"Tidak ada yang untouchable, kan semua berdasarkan hukum, saya katakan dalam sambutan saya kita bicara nasionalisme tapi juga harus hormati kontrak. Semua pembicaraan dari kontrak karya, tidak hanya Freeport dilakukan berdasarkan persetujuan dua belah pihak," tutur Aburizal dalam diskusi soal tambang dan listrik di kantor pusat DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (7/10/2011).

Menurut pria yang akrab disapa Ical ini, dia pernah memaksa perusahaan migas raksasa asal AS Exxon untuk merenegosiasi kontraknya di
Blok Cepu dan berhasil. "Jadi kita bisa, asal orang masih untung. Kalau nggak untung susah," imbuhnya.

Menurut data yang diperoleh detikFinance, perusahaan tambang yang sama sekali tidak setuju renegosiasi kontrak karya adalah:

  1. Freeport Indonesia Co
  2. PT Irja Eastern Minerals Co
  3. PT Nabire Bakti Mining
  4. PT Pasik Masao.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa sebelumnya mengatakan, pemerintah berniat untuk melakukan renegosiasi kontrak karya.

Ada beberapa kewajiban yang akan ditekankan pemerintah dalam kontrak baru pertambangan yaitu mulai dari pembagian royalti, kewajiban memproses di dalam negeri, perpanjangan/perluasan kontrak, aturan divestasi saham, dan lain sebagainya. Bahkan pemerintah juga mengarahkan soal kewajiban alokasi distribusi produk tambang ke dalam negeri atau domestic market obligation (DMO).

Freeport secara tegas telah menyatakan menolak rencana pemerintah tersebut karena menilai kontraknya sudah cukup adil bagi pemerintah Indonesia.

"Kami yakin bahwa kontrak kami cukup adil bagi setiap pihak dan menghasilkan kontribusi cukup besar bagi pemerintah, jika dibanding dengan negara penghasil utama bahan tambang lainnya di dunia," tutur General Superintendent Corporate Communications PT Freeport Indonesia Ramdani Sirat.

Aburizal Bakrie: Dulu BBM Naik 114% Tak Ada Gejolak

Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie merekomendasikan kepada pemerintah untuk menaikkan harga BBM subsidi karena sejauh ini pemakai BBM subsidi kebanyakan adalah orang yang mampu.

Menurut Aburizal yang akrab disapa Ical ini, tingginya konsumsi BBM subsidi membuat beban APBN terus membesar.

"Kalau ke BBM, kita lakukan penyesuaian (harga)," kata Ical dalam Diskusi Pengelolaan Sektor Mineral dan Batubara di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (7/10/2011).

Ical menjelaskan, di 2005 sempat dilakukan kenaikan harga hingga 114% terhadap BBM bersubsidi. Hal tersebut pun tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.

"Kenaikan 114% di 2005 tidak ada gejolak, karena 72% pemakai BBM itu adalah orang menengah ke atas," kata Ical yang pernah menjadi Menko Perekonomian dan Menko Kesra ini.

Dirinya menyampaikan, jika BBM subsidi dinaikkan harganya, maka pemerintah juga mengembalikan hasil kenaikan tersebut kepada rakyat menengah ke bawah.

Pemerintah harus mengurangi beban bagi rakyat kecil agar tidak terjadi gejolak bagi mereka. Karena melalui kenaikan BBM bersubsidi maka akan ada anggaran yang bisa dihemat negara.

Kata Ical, kenaikan harga BBM subsidi tersebut dapat ditarik melalui penyesuaian harga listrik yang semestinya jangan dinaikkan. Ical menilai, subsidi listrik belum tepat untuk dinaikkan, jika anggarannya mencapai Rp 45 triliun, maka harus ada penyesuaian terhadap harga BBM bersubsidi.

"BBM dengan harga sekarang, saya kira harus kita sesuaikan, dan rakyat bawah tidak boleh menanggung kenaikan itu, tapi untuk menengah ke atas," pintanya.


(nrs/dnl)

BCA dan Bank Mandiri 'Akur' Soal Transfer ATM

Jakarta - Nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tak perlu ngomel-ngomel lagi karena tak bisa saling transfer. BCA dan Bank Mandiri akan segera menyambungkan jaringannya sehingga nasabah bisa transfer via ATM.

"Betul (kerjasama telah dilakukan) dan pada tanggal 11 Oktober rencananya akan diresmikan," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja ketika dikonfirmasi detikFinance di Jakarta, Jumat (7/10/2011).

Untuk diketahui, selama ini nasabah Bank Mandiri memang tidak bisa melakukan transfer dana lewat ATM ke nomor rekening BCA, maupun sebaliknya. Hal tersebut disebabkan karena kedua bank besar tersebut belum memiliki kerja sama dalam interkoneksi ATM.

Kepala Biro Sistem Pembayaran BI Aribowo pernah menyampaikan kerja sama tersebut merupakan awal yang ideal menuju penerapan national payment gateway (NPG). Aribowo mengatakan switching dari interkoneksi kedua ATM bank tersebut menggunakan jaringan Link dan Prima.

Link dibentuk oleh Himpunan Bank Negara, yang terdiri dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia dan Bank Tabungan Negara.

Adapun Prima merupakan switching interkoneksi ATM yang dikelola oleh PT Rintis Sejahtera. Selain BCA, ada sedikitnya 40 bank yang tergabung dalam Prima.

"Kami masih mendiskuskan dengan industri. Mudah-mudahan akhir tahun ini kita sudah dapatkan model yang lebih jelas dan disepakati oleh industri untuk seluruh ATM bank terhubung,” ujarnya.

NPG memang membutuhkan integrasi dari berbagai dari berbagai industri, terutama perusahaan pengelola jaringan ATM.

"Ke depan, harus ada satu yang besar, mengintegrasikan semua. Kalau ditanya sekarang, para pemilik perusahaan pasti tidak mau, tetapi ke depannya harus mau, kalau tidak mau akan dibentuk regulasi," ujarnya.

(dru/qom)

Hatta: Mulailah Bermimpi untuk Mengubah Dunia

Jakarta - Indonesia membutuhkan tambahan wirausahawan untuk memperkuat daya tahan perekonomiannya, karena hanya dengan jiwa kewirausahaan, krisis ekonomi separah apapun bisa ditahan. Wirausahawan itu perlu bergerak dari pemimpi karena dengan mimpi-mimpi itu akan mengubah cara pandang orang terhadap bentuk Indonesia dan dunia di masa depan.

"Teknopreuneur (wirausahawan berbasis industri inovatif) harus menjadi bagian dari manusia pemimpi yang mampu mengubah cara pandang kita. Kalau kita mampu menjadikan mimpi untuk mengubah dunia ini, maka dia sudah menjadi inovator," ujar Menteri Perekonomian Hatta Rajasa di Serpong, Tangerang, Jumat (7/10/2011) saat membuka Pelatihan Wirausaha Industri Inovatif.

"Dengan mimpi, kreativitas orang menjadi tak berbatas, hanya terhalang langit di atasnya. Tidak ada orang yang sukses tanpa dimulai dari mimpi. Mimpi adalah bagian dari kreatifitas tanpa batas," ujarnya.

Namun, tidak cukup hanya menjadi pemimpi, untuk mengantarkan seseorang menjadi individu yang berjiwa kewirausahaan masih diperlukan dua satu syarat mutlak lagi, yakni pemberani. Orang yang pemberani adalah individu yang mampu mengkalkulasikan risiko.

"Seorang Wirausahawan adalah pemberani, bukan pengecut. Pengecut itu adalah yang tidak mampu mengambil keputusan atau menghadapi risiko. Pemberani adalah mampu menghitung risiko. Berani melakukan segalanya tanpa perhitungan itu bukan pemberani, mungkin dia pengecut," tuturnya.

Hatta juga berpesan bahwa wirausaha itu bukan selalu pengusaha dalam arti sempit. Wirausaha merupakan nilai, sikap, perilaku, cara berpikir, dan kepemimpinan.

Selain itu, calon wirausaha jangan bermimpi untuk mendapatkan sukses dengan cepat, karena kesuksesan adalah sebuah proses yang harus dilalui, bahkan terkadang menyakitkan. Lihat saja pendiri Apple, mendiang Steve Jobs, yang pernah diberhentikan dari perusahaannya karena dianggap terlalu kreatif.

"Setelah berhenti, Jobs membangun perusahaan dengan modal 10 juta dollar AS. Setelah maju, perusahaannya itu dibeli oleh perusahaan tempatnya bekerja dengan harga 500 juta dollar AS. Pemimpin itu butuh ruang untuk berkreasi," kisah menteri yang pernah menjadi pengusaha selama 10 tahun ini.
 

itz my creativity © 2008. Template Design By: SkinCorner